Gunung Ijen, atau masyarakat lebih banyak menyebut sebagai Kawah Ijen, adalah salah satu gunung berapi di Indonesia yang masih aktif. Terletak di wilayah administrasif Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso, letak geografisnya 8á´¼03’30 LS dan 114á´¼14’30” BT. Ketinggian Tepi Kawah 2386 m dpl dan Danau Kawah 2145 m dpl.
Saat ini Kawah Ijen sudah bukan lagi menjadi tujuan wisata wisatawan lokal, akan tetapi juga menjadi tujuan wisata wisatawan manca Negara. Konon salah satu penyebabnya adalah bahwa keindahan kawah Ijen sudah banyak di siarkan oleh stasiun televisi di Eropa, salah satunya adalah film dokumenter tentang Kawah Ijen oleh jurnalis kenamaan asal Perancis Nicholas Hulot.
Proses Pembentukan Kawah Ijen
Bentuk fisik Gunung Ijen pada masa lalu sangat besar, akan tetapi tercerai berai karena adanya letusan yang sangat dahsyat sebanyak 3 kali, yang mana letusan tersebut di perkirakan terjadi pada 3500 tahun silam, letusan tersebut meninggalkan lobang yang sangat besar yang kemudian kita kenal dengan kaldera Ijen. Ditengah Kaldera tersebut, terbentuklah danau kawah yang saat ini menjadi pusat kegiatan vulkanik Gunung Ijen. Danau kawah tersebut berukuran 160 x 1160 m2 pada bagian atas ( crater rim) dan 960 x 600m2 pada bagian bawah ( danau ).Karakteristik Kawah Ijen
Kawah Ijen (Ijen Crater) merupakan sebuah danau asam terbesar di dunia dengan pH mendekati nilai 0 (tidak terukur) – 0,8, nilai tersebut tergantung kepada musim kemarau atau penghujan, danau ini terisi air yang telah mengalami mineralisasi vulkanik. Bentuk danaunya oval yang teratur ( 600 x 1000 m), luas permukaan danau 41 x 106 m2, volumenya di perkirakan 32 dan 36 x 106 m3. Air danau menjadi sangat asam karena hasil rekasi kimia antara air , batuan panas hasil endapan magma dan semprotan magma yg berlangsung terus menerus. Suhu air danau kawah berkisar 45á´¼ C.Di tepi danau juga terdapat solfatara permanen yang terus menerus menghasilkan belerang murni. Belerang ini yang kemudian di tambang oleh penduduk lokal. Bagaimana cara menambangnya? Penduduk lokal menggunakan cara yang sangat sederhana untuk menangkap gas belerang itu, mereka memasang pipa dari tebing atas di mana solfatara itu berada hingga dasar tebing yang jaraknya bisa mencapai 50-150 m. Dari pipa itulah gas sulfur/belerang di alirkan kemudian tersublimasi di ujung pipa bagian bawah dan belerang padat siap di tambang.
Api Biru Blue Fire, keistimewaan lain Kawah Ijen
Api Biru (Blue Fire) adalah api yang nampak keluar dari perut bumi di kawasan penambangan belerang di kawah Gunung Ijen. Fenomena api ini tidak nampak sepanjang waktu, dia hanya bisa dilihat pada sepertiga malam, dari pukul 02.00 sampai pukul 03.00 dini hari.
Menurut Olivier Grunewald, seperti penjelasan yang dimuat di situs io9 ( kamis 6 Pebruari 2014), cahaya biru itu ( yang tak biasa ditemukan di gunung berapi) bukan disebabkan oleh lava itu sendiri, tapi disebabkan pembakaran gas belerang yang kontak dengan udara pada suhu di atas 360 derajat Celcius .
Aktivitas Wisata di Gunung Ijen.
Camping. Anda bisa berkemah di kawasan Paltuding, melihat keindahan alam pegunungan yang sejuk dan asri, berkemah di sana akan membuat anda merasakan kedekatan dengan alam, bersama malam anda bisa menikmati udara terbuka, langit bertaburan bintang dan bermandikan cahaya bulan. Cocok buat anda yang ingin sejenak meninggalkan zona nyaman tidur di kamar hangat berkasur empuk, sekali sekali cobalah anda rasakan tidur beralas matras beratap langit kawasan Gunung Ijen.
Wisata Puncak Gunung Ijen dan Kawah Asam Blue Saphire
Di puncak Gunung Ijen anda bisa menyaksikan keindahan danau kawah yang berwarna hijau tosca, dinding kawah berwarna-warni melingkari danau. Di bagian tenggara danau terdapat lapangan solfatara yang merupakan dinding danau kawah. Disebelah barat terdapat dam danau kawah Ijen yang merupakan hulu dari Sungai Banyupait.
Wisata Lapangan Solfatara
Lapangan Solfatara Kawah Ijen selalu melepaskan gas vulkanik dengan konsentrasi sulfur yang sangat tinggi, walaupun bau gas yang sangat menyengat dan kadang-kadang bisa mengiritasi saluran pernafasan, akan tetapi lapangan solfatara ini tidak pernah sepi dari kunjungan wisatawan, mereka ingin menyaksikan kegiatan penambang belerang yang gagah dan berani mempertaruhkan keselamatannya demi menghidupi keluarganya.Komplek solfatara Gunung Ijen merupakan bagian dari dinding danau itu sendiri. Batuan di sini didominasi warna putih sampai kuning. Suhu gas solfatara mencapai 200 – 202 °C. Sampai saat ini di komplek solfatara Gunung Ijen terdapat delapan buah lobang solfatara besar. Pegawai solfatara PT Candi Ngrimbi memberi nama solfatara menjadi solfatara Kodim, Tahar, Goblog, Tugu dan Taham serta untuk satu solfatara baru diberi nama Sarinem dan yang dua belum diberi nama.
Wisata Dam Kawah Ijen
Dam kawah Ijen di bangun pada masa pemerintahan Belanda di Indonesia, dengan tujuan untuk mengatur level air agar tidak terjadi banjir asam. Saat ini dam sudah tidak berfungsi lagi karena air danau kawah ijen telah merembes melalui bawah dam dan mengalir liar menyusup diantara bebatuan dan mengalir jauh hingga ke laut. Walau jalan menuju dam ini sulit dan mudah longsor, tetapi keindahan Dam Kawah Ijen membuat wisatawan tetap ingin mengunjunginya.Wisata Blue Fire/Api Biru
Ini merupakan tujuan utama wisatawan datang ke Kawah Ijen, walau harus membelah malam, menahan dingin mendaki gunung dengan bantuan sinar lampu senter, tapi mereka rela demi melihat salah satu fenomena alam Indonesia yang ajaib, yaitu Blue Fire ( Api Biru). Yang disebutkkan api biru itu sebenarnya bukan api, akan tetapi gas sulfur yang keluar dan bertemu dengan oksigen. Api biru akan nampak dengan jelas dan sempurna pada dinihari antara pukul 02.00-03.00 WIB, karena pada saat itu oksigen sedang bagus-bagusnya.Begitu ada cahaya matahari, maka api biru tidak akan nampak, berganti dengan warna kuning/orange.
Wisata Sunrise
Dari Kawah Ijen melihat terbitnya matahari juga menjadi tujuan wisatawan, karena letak Kawah Ijen yang berada di wilayah paling timur pulau Jawa, maka sunrise di Kawah Ijen - sering di sebut sebagai Sunrise pertama di Pulau Jawa - juga menjadi incaran para pecinta momen-momen sunrise, di mana gradasi warna langit yang menakjubkan selalu membuat kita terpesona.Bagaimana Cara Mencapai Kawah Ijen
Kawah Ijen dapat di tempuh melalui Kota Banyuwangi maupun Kota Bondowoso, secara letak geografis, Kawah Ijen lebih dekat dengan Kota Banyuwangi, akan tetapi medannya sangat sulit ditempuh karena kondisi jalan yang kurang baik sehingga para pengunjung kebanyakan lebih memilih melewati jalur Bondowoso. Baiklah mari kita kupas satu-satu rute perjalanan dari 2 kota ini.
Banyuwangi-Kawah Ijen
Rutenya adalah : Banyuwangi ~> Licin ~> Paltuding ~> Ijen.Dari Banyuwangi jika menggunakan kendaraan umum, kita menuju terminal Sasak Perot/Banjarsari, kemudian dari sini menuju Licin dengan menggunakan minibus jurusan Licin. Jaraknya sekitar 15 km, jika anda menggunakan kendaraan pribadi, maka dapat ditempuh sekitar 30 menit.
Dari Desa Licin menuju ke arah Sodong jaraknya kira-kira 8km, bisa ditempuh dengan ojek, atau truk perkebunan ataupun kendaraan pribadi. Dari Sodong, perjalanan di lanjutkan menuju Paltuding kira-kira 10 km bisa dengan ojek atau menumpang truck perkebunan. Paltuding adalah pertemuan jalur dari arah Banyuwangi dan Bondowoso. Sepanjang 6 km sebelum sampai Paltuding anda akan melewati Tanjakan Erek-erek yang melingkar-lingkar berbentuk seperti huruf S dan menanjak.
Dari Paltuding menuju Kawah Ijen. Anda tinggal trekking lewat jalan setapak dengan jalur yang sudah ada, terdapat beberapa pos yang bisa anda gunakan untuk beristirahat. Jarak Paltuding-Kawah Ijen sekitar 3 km.
Bondowoso-Kawah Ijen
Rutenya adalah :Bondowoso ~> Sempol ~> Paltuding ~> IjenDari terminal Bondowoso, kita menuju Kecamatan Sempol dengan menggunakan angkot selanjutnya dari Sempol kita gunakan ojek menuju Pal Tuding. Dari Pal Tuding pendakian di mulai sepanjang 3 km menuju Kawah Ijen. Jarak tempuh melewati rute ini adalah sekitar 70 km, akan tetapi pelancong lebih memilih jalur ini di karenakan kondisi jalannya yang lebih memadai. Sepanjang jalan anda akan melewati 3 kali Pos Perkebunan. Di setiap pos anda akan di minta untuk mengisi buku tamu.
Rute Pendakian Paltuding-Kawah Ijen
Paltuding berada di kaki Gunung Ijen, merupakan pintu masuk utama menuju Cagar Alam Taman Wisata Kawah Ijen dan juga merupakan pos Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam (PHPA). Berbagai fasilitas bisa kita dapatkan disini, seperti tempat parkir, warung menjual makanan dan perlengkapan pendakian ( masker, syal, kerpus dll), penginapan, trekking camp ( mendirikan tenda di padang rumput kawasan paltuding), kamar mandi/toilet.
Di Paltuding ini tempat anda membeli tiket masuk sebesar Rp 5000 ( hari kerja) dan Rp 7500 ( hari libur), bagi wisatawan mancanegara tiket masuk sebesar Rp. 100.000 (hari kerja) dan Rp.150.000 (hari libur).
Dari Paltuding pendakian menuju Kawah Ijen berjarak sekitar 3 km. 1,5 km pertama adalah yang paling berat, karena jalanan menanjak terus dengan kemiringan 25-35á´¼, 1,5 km berikutnya lebih landai. Sesampainya di bibir kawah, anda akan disuguhi pemandangan indah, sebuah danau berwarna hijau tosca, berselimut kabut dan asap belerang, airnya tenang memberikan nuansa hening dan damai.
Dari sini kita juga bisa melihat aktivitas penambang belerang yang membawa hasil tambangannya menuju tempat penimbangan belerang di Pos Bunder ( terletak tepat di tengah-tengah jalur antara Paltuding dan Kawah). Disana anda juga bisa melepaskan lelah sejenak sambil menikmati kopi panas dan snack atau mie instant.
Dari bibir kawah bila anda ingin mendekati danau, anda harus turun melintasi jalan setapak melewati jalur yang biasa di gunakan oleh para penambang belerang, jangan lupa menyiapkan masker dari kain yang dibasahi, untuk mengurangi bau asap belerang yang kadang sangat menusuk, terutama bila arah angin menghampiri anda.
Posting Komentar